
Pendekatan keluarga di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Implementasi pendekatan keluarga untuk mencapai Indonesia Sehat sudah dilakukan oleh banyak Kabupaten/Kota, termasuk oleh Kab. Pati Provinsi Jawa Tengah. Pada hari Jum’at tanggal 17 Nopember 2017, Dinkes Kab. Pati mengadakan pertemuan evaluasi PISPK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga), dihadiri oleh seluruh pimpinan Puskesmas, pengelola program di Dinkes Kab. Pati dan mengundang pula narasumber dari Pusat dan Provinsi.
Acara diawali dengan arahan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pati, Bapak Dr. Edi Sulistiyono, yang menyatakan bahwa proaktif menjangkau keluarga merupakan pendekatan bagus, bisa mengungkap masalah kesehatan yang sebenarnya.
Selanjutnya disusul dengan penyajian Kabid Yankes Dinkes Kab. Pati yang menampilkan rangkaian kegiatan PISPK di Kab. Pati yang sudah dimulai sejak tahun 2016. Meskipun dari Pusat menargetkan tahun 2017 ini baru 30% Puskesmas yang menjadi lokusnya, namun Kab. Pati mengambil kebijakan seluruh Puskesmas harus melaksanakan PISPK.
Jadi saat ini seluruh 29 Puskesmas di Kab. Pati telah mengimplementasikan PISPK. Disamping itu seluruh Puskesmas juga sudah berstatus BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sehingga dapat mengelola program lebih lincah.
Pengalaman lapangan melaksanakan PISPK disajikan oleh Kepala Puskesmas Gabus II, Bapak Sumarlan SKM, MKes. Meskipun bukan termasuk daerah lokus dan belum pernah ikut pelatihan, Puskesmas Gabus II mencoba belaksanakan PISPK dan telah menganalisis hasilnya meski cakupannya belum seluruh desa. Bahkan sudah melakukan analisis bivariat dan multivariat segala, suatu inisasi yang patut diapresiasi. Puskesmas Gabus II sudah berstatus BLUD sehingga dapat menjalin kontrak kerja dengan tenaga kesehatan untuk membantu pelaksanaan PISPK, yang memang membutuhkan tenaga yang relatif banyak.
Dari sisi cakupan kunjungan keluarga, Kab. Pati telah mencapai 33,7% dan menempati peringkat ke 3 terbaik di Jawa Tengah setelah Kab. Pekalongan dan Kota Semarang.
Sedangkan untuk IKS (Index Keluarga Sehat) Kab. Pati adalah 0,187, lebih baik dari IKS Jateng (0,177) dan IKS Nasional (0,158) dan menempati peringkat 12 dari 35 Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Di dalam Kab. Pati, IKS tertinggi adalah kecamatan Pati (IKS: 0,387), Margoyoso (IKS: 0,286) dan Juwana (IKS: 0,282). Sebaliknya IKS terrendah adalah Kecamatan Pucakwangi (IKS: 0,149), Tambak Romo (IKS: 0,157) dan Sukolilo (IKS: 0,158). Tentu saja angka-angka ini masih terus berubah, berkaitan dengan cakupan kunjungan keluarga dan intervensi yang dilakukan.
Dari 12 indikator keluarga sehat, ada 5 masalah utama yang tertinggal di Kab. Pati, yaitu kesehatan jiwa, hipertensi, keanggotaan JKN, perilaku merokok dan tuberkulosis paru.
Pada kesempatan tersebut diserahkan pula sertifikat akreditasi kepada 4 Puskesmas yaitu Puskesmas Gabus II (akreditasi madya), Puskesmas, Puskesmas Winong II (akreditasi madya), Puskesmas Jaken (akreditasi madya) dan Puskesmas Tambak Romo (akreditasi utama).